Sabtu, 29 Juni 2013

Efikasi Mikoinsektisida Berbahan Aktif Beauveria bassiana terhadap Penggerek Batang Padi, Serangga Hama Lainnya dan Serangga Predator di Sawah Lebak dan Pasang Surut Sumatera Selatan. By Lina Budiarti, S.P



RINGKASAN
LINA BUDIARTI.  Efikasi Mikoinsektisida Berbahan Aktif Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. terhadap Penggerek Batang Padi, Serangga Hama Lainnya dan Serangga Predator di Sawah Lebak dan Pasang Surut Sumatera Selatan.  (Dibimbing oleh SITI HERLINDA dan ROSDAH THALIB).
            Penggerek batang padi merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi karena menyerang fase vegetatif dan generatif.  Luas serangan penggerek batang padi dapat mencapai 141.000 ha per tahun dengan intensitas serangan rata-rata 11%.  Pengendalian hama dengan mikoinsektisida berbahan aktif B.  bassiana menjadi salah satu alternatif pengendalian yang lebih efektif.  Oleh karena itu, penelitian tentang pengendalian penggerek batang padi, serangga hama lain dengan mikoinsektisida ini perlu dilakukan serta dampaknya terhadap kelimpahan dan keanekaragaman spesies serangga predator di sawah lebak dan pasang surut Sumatera Selatan.
          
  Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dan diamati secara langsung.  Penelitian di lakukan di sawah lebak  dan pasang surut dimulai dari bulan Maret hingga September 2012.  Aplikasi mikoinsektisida cair berbahan aktif B. bassiana dengan bahan pembawa EKKU (Ekstrak Kompos Kulit Udang) steril dan mikoinsektisida padat berbahan aktif B. bassiana dengan bahan pembawa kompos yang diperkaya jamur Trichoderma spp.  di lahan yang sama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di sawah lebak populasi serangga lebih rendah di lahan mikoinsektisia (Scrirpophaga incertulas 2,75 ekor per 80 rumpun,  Cnaphalocrosis medinalis 21,5 ekor per 80 rumpun, dan Gryllotalpha gryllotalpha 3,00 ekor per 80 rumpun) dibandingkan dengan lahan konvensional (S. incertulas 8,00 ekor per 80 rumpun,  C.  medinalis 24,38 ekor per 80 rumpun, dan G. gryllotalpha 3,50 ekor per 80 rumpun). Di sawah lebak aplikasi mikoinsektisida dapat menekan serangan serangga hama (S. incertulas 0,18%, C. medinalis 1,92%, dan G. gryllotalpha 0,83%).  Spesies serangga predator yang aktif di permukaan tanah yang hilang pada umur padi 80 hst antara lain Camponotus ligniperda, Iridomyrmex sp., Solenopsis geminata, Formicomus braminus, Formicomus sp., Gryllus campestris, Pherosopus sp. A.
Aplikasi mikoinsektisida di sawah pasang surut dapat menekan populasi hama (S. incertulas 1,5 ekor per 80 rumpun, C. medinalis 6,8 ekor per 80 rumpun) sedangkan di lahan konvensional (S. incertulas 8 ekor per 80 rumpun, C. medinalis 10,3 ekor per 80 rumpun).  Aplikasi mikoinsektisida mampu menekan serangan hama (S. incertulas 0,16%, C.  medinalis 1,05%) dan lahan konvensional (S. incertulas 1,38%, C. medinalis 3,36%). Di pasang surut aplikasi mikoinsektisida tidak mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman spesies serangga predator baik di tajuk atau pun di permukaan tanah.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa populasi dan serangan hama di lahan yang diaplikasikan mikoinsektisida lebih rendah dibandingkan lahan konvensional. Aplikasi mikoinsektisida di sawah lebak mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman spesies serangga predator di permukaan tanah, sedangkan di pasang surut aplikasi mikoinsektisida tidak mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman spesies serangga predator tajuk dan tanah.

SUMMARY
LINA BUDIARTI.  The Efficacy of Mycoinsecticide with Active Ingredient Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. Against Steamborer, Other Insect Pest and Predatory Insect in the Fresh Swamp and Tidal Land South Sumatra.  (Supervised by SITI HERLINDA and ROSDAH THALIB).
            The steamborer was one of important insect pest in rice plant because that’s was increased in vegetative and generative phase.  Pest control with mycoinsecticide active ingredient of B. bassiana was became one of more effective alternative control.  Therefore, the research about the steamborer and the other pest insects control with mycoinsecticide and the impact to abundance and biodiversity of predatory insects on fresh swamp and tidal land at South Sumatra was important.
            The research was conducted field experiment method and direct observed.  The research was doing on fresh swamp and tidal land start on March to September 2012.  The application of liquid mycoinsecticide ingredient active B. bassiana with  EKKU (Extract Compost the Skin Shrimp) steril the carrier material and solid mycoinsecticide ingredient active B. bassiana with compost fortified Trichoderma spp. fungi the carrier material in the same land.
The conclution of this research in tidal land lower population insects on land mikoinsektisia (Scrirpophaga incertulas 2.75 individuals per 80 clumps, Cnaphalocrosis medinalis 21.5 individuals per 80 clumps and Gryllotalpha gryllotalpha 3.00 individuals per 80 clumps) compared with conventional land (S. incertulas 8.00 individuals per 80 clumps, C. medinalis 24.38 individuals per 80, clumps and G. gryllotalpha 3.50 individuals per 80 clumps ). In tidal land application mycoinsecticide decreased attack insect pests (S. incertulas 0.18%, C. medinalis 1.92%, and G. gryllotalpha 0.83% ).  Predatory insects of species on the soil-dwelling  decrease ground at the age of 80 hst rice Camponotus ligniperda, Iridomyrmex sp., Solenopsis geminata, Formicomus braminus, Formicomus sp., Gryllus campestris and Pherosopus sp. A.
Application mycoinsecticide in fresh swamp could reduced the population pests (S. incertulas 1.5 individuals per 80 clumps, C.  medinalis 6.8 individuals per 80 clumps) while in conventional land (S. incertulas 8 individuals per 80 clumps, C. medinalis 10.3 individuals per 80 clumps). Application mycooinsecticide able to press pest attack (S.  incertulas 0.16%, C.  medinalis 1.05%) and conventional land (S. incertulas 1.38%, C. medinalis 3.36%).  In fresh swamp in application mycoinsecticide land did not affect abundance and diversity of species of predatory insects both in canopy-inhabiting or soil-dwelling.
The conclution of this research was  the population and pest attack on the land applied by mycoinsecticide was lower than conventional land. The application of mycoinsecticide in tidal land affected significantly abundance and the diversity of species of predatory insects in the soil-dwelling while in fresh swamp application mycoinsecticide did not affect abundance and the diversity of species of predatory insects on the canopy-inhabiting and the soil-dwelling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Follow mas bro & mbak sist

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...