Patogenesis dan resisten saling berkaitan
antara satu sama lain, walaupun saling berlawanan. Perbedaan antara keduanya
adalah pada reaksi antara inang dan patogennya. Patogenesis merupakan suatu
interaksi antara inang dan patogennya yang kompatibel atau yang sesuai dan
kemudian dapat menimbulkan infeksi bagi inang. Sedangkan Resisten terjadi
proses patogenesis tetapi hubungan inang dan patogennya tidak kompatibel
sehingga tidak terjadi infeksi pada inang atau dapat dikatakan inang tahan
terhadap patogen.
Patogenesis
Patogenesis
bakteri pathogen tanaman dapat terjadi melalui beberapa tahap infeksi, antara
lain:
- Invasion (Invasi)
Invasi suatu bakteri pathogen tanaman sangat pasif, masih membutuhkan
bantuan media untuk masuk melalui luka atau lubang alami. Salah satunya melalui
proses kemotaksis yang membuat stomata daun terbuka dan kemudian bakteri akan
masuk pada lubang alami tersebut.
- Recognition (Pengenalan)
Sel bakteri pada interaksi yang tidak kompatibel melekat pada
dinding sel inang dan dengan cepat akan mendorong structural kerusakan membrane
plasma dan selanjutnya kan
terjadi kematian sel inang, dalam proses ini racun penolik akan membunuh
bakteri pada ruang antar sel.
Sedangkan bakteri yang kompatibel seperti Xhanthomonas campestris pv citri yang menyerang tanaman jeruk,
bakteri akan memanfaatkan nutrisi dari tanaman inang dan kemudian akan
menyebabkan terjadinya degenerasi pada tanaman jeruk.
- Multiplication (Perbanyakan)
Ketika jaringan tanaman iang yang diinfeksi oleh bakteri
kompatibel dengan bakteri yang menyerangnya maka akan terjadi degenerasi
membrane sel. Pada ruang antarsel bakteri akan memperbanyak diri dengan
memenfaatkan nutrisi dan keadaan inang yang tidak stabil karena kehadiran
bakteri tersebut.
- Production of Virulence Factors (Produksi Faktor Virulensi)
Beberapa bakteri yang tumbuh pada ruang antar sel akan
menghasilkan factor virulensi seperti racun, enzym, hormone, dan juga
polisakarida ekstraselular. Yang kemudian akan menyebabkan gejala.
- Symptom development (Perkembangan gejala)
Gejala
akibat serangan bakteri akan terus berkembang saat keadaan menguntungkan
bakteri, kemudian akan menyebabkan gejala seperti tanaman inang menguning,
layu, busuk lunak, nekrosis dan sebagainya.
Fungsi faktor virulensi
- Toxins (Racun)
Toxin yang dihasilkan bakteri untuk menginfeksi tanaman inang
antara lain: Tabtoxin, Phaseolotoxin, Tagetitoxin, Coronactine, Rhizobitoxin,
Fervenulin dan Taxoflavin, Tropolone Methylthio Propionic Acid, Albicidin, dan
Tolaasin.
- Enzyme
Enzym yang berasosiasi dengan bakteri antara lain: pektinase,
selulase, protease, esterase, dan kutinase.
- Hormon
Auksin
Sitokinin
Etilen
- Polisakarida Ekstraseluler
Resisten
Resisten merupakan proses yang
terjadinya patogenesi tetapi tidak berlanjut, dalam hal ini interaksi inang dan
patogennya tidak kompatibel, yang kemudian tidak terjadi infeksi pada tanaman
inang dan tidak menimbulkan gejala.
Sel
bakteri pada interaksi yang tidak kompatibel melekat pada dinding sel inang dan
dengan cepat akan mendorong structural kerusakan membrane plasma dan
selanjutnya kan
terjadi kematian sel inang, dalam proses ini racun penolik akan membunuh
bakteri pada ruang antar sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Follow mas bro & mbak sist