Salam Adventure buat pengunjung setia “Mas Echo Site’s”.
kali ini saya akan memposting artikel yang berkaitan langsung dunia perkuliahan
saya, yaitu dunia proteksi tanaman. Buat para pembaca saya ucapkan selamat
menikmati.
BIO-FITALIK
Klinik tanaman HPT Unsri merupakan Unit Usaha dan
Industri di bawah Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya yang mendayagunakan hasil temuan Iptek dan kepakaran di
Jurusan HPT untuk mengurangi kehilangan
hasil pertanian dan pencemaran oleh pestisida serta membantu pemerintah dalam
difusi tekhnologi perlindungan tanaman.
Bio-fitalik merupakan Ekstrak kompos untuk mencegah dan
mengobati penyakit tanaman serta meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Takaran/dosis aplikasi :
Kering alur sadap pada karet dan kanker kulit pada
jeruk, terlebih dahulu kerok bagian panel sadap yang tidak bergetah/bagian
kulit yang sakit sampai lapisan pasirnya hilang dan oleskan langsung dengan
Bio-Fitalik tanpa dicampur air secara merata. Setelah 2 bulan pengolesan bidang
sadap yang diobati akan sembuh dan dapat disadap kembali. Penyakit lainnya,
seperti mati semai, layu, busuk akar dan busuk pangkal batang,
busuk/lapuk/bercak pada daun dan buah gunakan 200-500 ml (15-25 tutup botol)
per tangki semprot 14 liter, dikuncurkan atau disemprot keseluruh bagian
tanaman sakit dan tanaman sehat disekitar tanaman sakit. Ulangi penyemprotan
setiap 10 hari.
Bio-fitalik beraksi dengan mengibas pada resistensi
tanaman dan mempercepat pemulihan luka. Untuk hasil yang optimal, gunakan
secara teratur sebelum tanaman sakit. Aplikasi dilakukan sebaiknya pagi hari
sebelum jam 9 atau pada sore hari setelah pukulo 16.00sampai menjelang malam.
Info lebih lanjut silahkan menghubungi :
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya.
Jl. Palembang –
Prabumulih Km.32, Indralaya, Palembang 30662
Telp/Fax. 0711-580663.
HP. 08127137030 dan 08127880446
Email: Irsanunsri@telkom.net dan suwandi@unsri.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Follow mas bro & mbak sist