Selamat malam pengunjung
setia blog saya “Maz Echo Site’s”. Malam ini, malam kedua Bulan Ramadhan 1433
H. Ane mau berbagi sedikit dengan saudara-saudara ikhwanul muslimin. Ya, semuga
artikel ini dapat bermanfaat buat kawan-kawan sekalian..
Ok, siapkan secangkir kopi
hangat, dan sedikit cemilan.. hehehe… selamat membaca…!!!!!!!!
Dewasa ini umat islam sedunia termasuk Indonesia
sedang dilanda penuh keprihatinan. Kita tengok saja di belahan dunia lain
beberapa waktu lalu, Mesir bergejolak dengan aksi sejuta umat untuk
menumbangkan kediktatotaran rezim Hosen Mubarak atau Ben Ali di Tunisia. Rakyat
negeri-negeri tersebut sama-sama menginginkan suatu revolusi di pemerintahan
mereka. Namun, harus digaris bawahi, revolusi yang dibawa haruslah revolusi
yang menyeluruh bukan sekedar mengganti kepala negara saja. Dan revolusi yang
benar-benar mampu membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi negeri tersebut. Bukan
revolusi yang didasarkan oleh berbagai kepentingan Individu belaka. Di Indonesia,
reformasi yang semula diangankan masyarakat dapat membawa kemaslahatan
nampaknya jauh dari harapan. Umat Muslim pun saat ini sangat jauh dari
kehidupan islam akibat merebaknya budaya-budaya barat dan bercokolnya
sekulerisme di tengah-tengah umat. Krisis dimensi pun akhirnya terus meningkat
dari waktu-waktu.
Sejak
runtuhnya payung dunia islam pada tanggal 3 Maret 1924 umat islam di berbagai
dunia didera krisis yang tak ada habisnya. Wilayah islam yang semula terbentang
sepanjang jazirah arab, Syam, Irak, Turki, Semenanjung Balkan, sebagian Asia
Tengah Afrika bagian utara, bahkan sebagian Eropa Barat, Asia Tenggara dan
Selatan, kini terbelah-belah menjadi lebih dari lima puluh kepingan wilayah
yang dikuasai penjajah. Umat Islam yang jumlahnya melebihi 1,2 Milyar tak
ubahnya seperti lautan buih yang tak memiliki kekuatan apa-apa. Berbagai
intimidasi dan pelecehan terus saja dilontarkan kepada umat islam. Banyak
saudara-saudara kita di Palestina yang sangat menderita atas serangan kaum
Yahudi Israel. Irak, Iran, Afganistan pun tak lepas dari penjajahan AS.
Pelecehan terhadap Al-Quran dan Rasulullah pun marak dilakukan para kafir barat
yang semakin melukai hati umat muslim.
Di Indonesia pun juga tak terlepas dari krisis yang
menyengsarakan umat. Di bidang ekonomi misalnya, pemerintah mengklaim berhasil
mengurangi angka kemisikinan yang sebelumnya mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal
data penerima raskin mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan jamkesmas
mencapai 76, 4 juta jiwa. Pemerintah juga mengklaim bahwa perekonomian terus
tumbuh di atas 6% pertahun tertinggi setelah orde baru. Padahal data tersebut
tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Masih banyak rakyat yang hidup di
bawah garis kemiskinan bahkan kita pun dikejutkan dengan makin maraknya kasus gizi
buruk, depresi dan bunuh diri akibat lilitan masalah kemiskinan.
Contoh lain di
bidang hukum adalah kasus Korupsi di negeri ini yang makin sistematik. Artinya
korupsi bukan lagi dilakukan oleh satu dua orang tetapi oleh banyak orang
secara bersama-sama. Terungkapnya kasus Gayus menunjukkan hal itu.
Saat inipun
makin banyak kbijakan ekonomi liberal yang dikeluarkan pemerintah. Diantaranya
adalah kenaikan tarif dasar listrik (TDL) privatisasi sejumlah BUMN dan rencana
pembatasan subsidi BBM. Kebijakan ekonomi yang makin liberal ini tentu
memberatkan kehiupan ekonomi rakyat pengangguran pun makin meningkat. Namun
anehnya, ditengah derita dan kemiskinan rakyat pemerintah justru berniat untuk
naik gajih. Padahal gajih yang diterima oleh para pejabat tersebut sudah sangat
besar bila dibandingkan pendapatan masyarakat. Padahal kerja mereka selama ini
tidak memberikan pengaruh apa yang baik untuk rakyat, justru semakin melilit
rakyat. Realitas demikian sungguh bertolak belakang dengan kondisi Daulah
Khilafah Islamiyah yang tegak selama lebih 1000 tahun.
Ada dua factor
yang menyebabkan persoalan tersebut bermunculan. Pertama karena diterapkannya
sistem yang rusak yaitu kapitalisme sekuler dan karena pemimpin yang tidak
amanah. Karena itu bila kita ingin bebas dari kondisi yang memprihatinkan ini,
kita harus keluar dari dari sistem yang rusak ini dan beralih kepada sistem
yang baik dan pemimpin yang amanah.
Islam sebagai
sebuah ideology di dunia memiliki tata aturan dan sistem yang khas untuk umat
manusia. Coba kita renungkan firman Allah dalam TQS Al Maidah : 50
“Apakah
hukum jahiliah yang mereka kehendaki. Siapakah yang lebih baik hukumnya
daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?”
Ayat di atas
jelas menyatakan bahwa hukum yang layak untuk diterapkan hanyalah hukum yang
berasal dari Allah SWT. Bukan hukum buatan manusia yang bersifat lemah,
terbatas dan sering disesuaikan dengan hawa nafsu serta kepentingan pribadi.
Jelas tanpa
Daulah Khilafah Islamiyah kaum muslimin terpecah-belah menjadi beberapa negara
yang akhirnya tidak memiliki kekuatan penuh. Kekayaannya dikuras, kezaliman
negara-negara penjajah pun tak dapat dihalau. Bisakah kita berharap pada sistem
saat ini yang jelas kerusakannya dan tidak membawa perubahan apa-apa untuk
dunia? Jelas jawabannya tidak, sudah banyak bukti mengenai rusaknya sistem
kapitalis saat ini. lalu, jika kita ingin lepas dari keterpurukan kondisi saat
ini, sudah saatnya kita kembalikan kehidupan islam ke dalam tatanan dunia baru
saat ini.
Karena itu
hendaknya seluruh umat islam, khususnya mereka yang memiliki kekuatan dan
pengaruh berusaha dengan sungguh-sungguh memperjuangkan penerapan Syariah dan
Khilafah di negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Follow mas bro & mbak sist