Selamat malam pengunjung
setia blog saya “Maz Echo Site’s”. Malam ini, malam ke-lima Bulan Ramadhan 1433
H. Ane mau berbagi sedikit dengan saudara-saudara ikhwanul muslimin. Ya, semuga
artikel ini dapat bermanfaat buat kawan-kawan sekalian..
Ok, siapkan secangkir kopi
hangat, dan sedikit cemilan.. hehehe… selamat membaca…!!!!!!!!
Bener lho. Percaya diri itu bikin kita enjoy
menikmati hidup. Bikin asyik menikmati tan-tangan dan rintangan. Percaya diri
pun diyakini bisa menem-patkan kita sebagai orang yang bisa mengelola emosi.
Duileee sampe segitunya ya? Bener. Sebab, ketika kita memiliki rasa percaya
diri, kita tahu apa yang kudu kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu
sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks
en tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga
antistres. Nggak percaya? Silakan dicoba.
Sobat muda muslim, percaya diri alias pede emang kudu
ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles
dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Insya Allah, itu akan membuat
kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh
semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan en rayuan. Mulai dari
rayuan pulau kelapa ampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya ama
rayuan. Yakin itu.
Mungkin sebagian teman kita sutris banget pas ada
yang ngata-ngatain bahwa umat Islam itu terbelakang en bodoh. Emang dalem
banget en nyelekit pernyataan tersebut. Terus karena kalah mental akhirnya doi
nggak pede lagi jadi seorang muslim. Jangan sampe tuh ngendon juga di jiwamu!
Padahal, cobalah kita berpikir lebih jernih. Sikap
minder itu muncul justru karena kita merasa rendah diri. Merasa kerdil di
hadapan orang lain. Padahal sejatinya, belum tentu orang lain lebih baik dari
kita. Belum tentu pula kita lebih jelek di hadapan mereka. Itu semua adalah
sekadar nilai dan cara pandang aja. Meski emang kudu ada standar nilai dan
standar cara pandang yang benar.
Tapi terlepas dari salah-benar standar hidupnya, rasa
percaya diri itu bisa menuntun kita lebih bijak dalam bersikap. Coba aja
pikirkan. Kalo ada pernyataan seperti tadi, kamu jangan terpancing dan terbawa
opini untuk ikut-ikutan merasa terbelakang, hanya karena kita sebagai muslim.
Lagian pernyataan itu kan nggak sepenuhnya benar. Masih perlu diujicoba dan
dibuktikan argumentasinya di lapangan. Tul nggak seh?
Mungkin benar pernyataan tersebut kalo fakta yang
ditunjukkinnya adalah kaum muslimin yang berada dalam kondisi miskin dan
tingkat pendidikannya rendah. Tapi kan masih ada kalangan muslim yang kaya dan
jenjang pendidikannya lebih tinggi. Nah, jadi nggak perlu minder kan?
Bahkan jika pernyataan itu memojokkan kita sekali
pun, bukan berarti kita pantas untuk minder en bersedih. Sebaliknya, fakta itu
kita jadikan sebagai bahan renungan untuk lebih memberikan perhatian yang
banyak kepada Islam dan umatnya. Tentunya, agar di kemudian hari kita lebih
terhormat. Betul?
Jadi, nggak usah minder ya. Kita berjuang tanpa
bosan, tanpa beban, dan tentunya tetap semangat. Buang jauh-jauh file minder
van rendah diri dari daftar file di direktori otak kita. Kita cerahkan masa
depan hidup kita dengan rasa percaya diri. Apalagi, kita adalah pejuang Islam,
nggak pantes deh kalo kita malah nggak pede. Malu banget tuh sama jenggot yang
jumlahnya cuma lima lembar itu. Heheheh (apa hubungannya ya?)
Tetep cool ya…
Wuih, cool? Emang mainnya hobi yang dingin-dingan aja
ya? Kata teman saya sih, kalo kita cool berarti profesinya nggak jauh dari
tukang reparasi kulkas? Hihihi.. ngaco aja ah. You pasti udahunderstand -lah
dengan istilah cool ini.
Oke deh, kita sepakati aja dulu tentang istilah ini.
Berdasarkan kamus bahasa slang yang berceceran banyak di internet, istilah cool
ini muradif alias padanan katanya sama dengan asyik. Asyik? Bener. Wah,
ternyata enak juga jadi remaja yang cool ya? Jadi, tetep sa'ik alias asyik
dalam menjalani hidup ini. Kita bisa kok. Nggak masalah.
Sobat muda muslim, gimana dong buat yang belum pede?
Kita kan pengen juga neh. Iya ya? Yang belum pede, berarti kudu belajar untuk
pede. Kalo yang udah pede mah, kudu dipertahankan ya. Biar tetep pede.
Oke deh, buat kamu yang belum pede en supaya tetep
cool, kita ngasih beberapa tips nih supaya bisa pede. Secara umum tapi ye.
Insya Allah tetap bermanfaat kok.
Pertama , mengenali diri sendiri. Lho, emangnya ada
yang masih belum kenal dengan dirinya sendiri? Wah, jangan heran Bro , banyak
di antara kita yang nggak ngeh dengan diri kita sendiri. Caranya begini.
Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar 'kekayaan'
pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri
baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki,
serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri.
Kamu kudu nyadar dengan semua aset berharga yang kamu
miliki. Terus, silakan temukan pula aset yang belum dikembangkan. Pelajari
kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kamu, seperti: pola
berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri,
kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun
sebab-sebab eksternal lain.
Kalo pengen lebih keren, bikin deh hasil analisa dan
pemetaan terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity and Threats) diri,
kemudian digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengem-bangan diri
yang lebih realistik. Coba ye..
Kedua , menilai diri sendiri dengan jujur. Nah lho,
jarang banget nih ada orang yang pandai menilai pribadinya dengan jujur.
Mayoritas kalo udah bicara tentang dirinya, pasti GUE BANGET. Orang lain mah
LEWAAAT. Ih, jangan sampe begitu ya.
Sobat muda muslim, sadari dan hargailah sekecil
apapun keberhasilan dan potensi yang kamu miliki. Ingat lho, bahwa semua itu
didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi (perubahan) diri
sejak dulu ampe sekarang. Kalo kamu mengabaikan/meremeh-kan satu saja prestasi
yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang
membantu kamu menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.
Oya, ati-ati lho, kerana ketidakmampuan menghargai
diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan
berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik en getop, mendapat jabatan
penting dengan segala cara. Kalo dipiki-piki, semua itu sebenarnya bersumber
dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri,
ketidak-mampuan menghargai diri sendiri--hingga berusaha mati-matian menutupi
keaslian diri. Heuheuheu.. jangan ampe hinggap di dirimu deh!
Ketiga , berpikir positif. Cobalah kamu perangi
setiap asumsi, prasangka, atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kamu.
Kamu bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody's perfectdan it's okay if I
made a mistake (duileee nih ngomongnya David Beckham banget).
Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena
tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang, dan berdaun. Semakin
besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Walah?
Itu sebabnya, jangan biarkan pikiran negatif menguasai
pikiran dan perasaan kamu. Hati-hatilah agar masa depan kamu nggak rusak karena
keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul,
cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara logis dan
rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata
tidak benar. Coba ya? Iya sih! (nah kalo ini Dian Sastro banget neh! Hihihi)
Keempat , boleh deh pajang slogan-slogan oke.
Tempelin dekat meja belajarmu: “Saya pasti bisa!”, “Saya akan belajar dari kesalahan
ini” “Hari esok milik saya”, “Islam pasti menang!”, “Aku ingin syahid”. Wis,
pokoke sebanyak-banyak yang bisa menggugah semangatmu.
Kelima , berani ambil risiko. Nah, ini juga perlu
kamu kembangkan. Hidup ini selalu berubah sobat. Seringjkali bahkan kudu berani
ngambil risiko. Kami nggak perlu menghindari setiap risiko, melain-kan lebih
menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi
risiko tersebut.
Contohnya, kamu nggak perlu menyenangkan orang lain
untuk meng-hindari risiko ditolak. Jika kamu ingin mengembangkan diri sendiri
(bukan diri seperti yang diharapkan orang lain), pasti ada risiko dan
tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa
daripada maju berkembang dengan mengambil risiko. Ingat: No Risk, No Gain.
Huhuy!
Keenam , tetapkan tujuan yang realistis. Nah, ini
perlu sobat. Kamu perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang kamu tetapkan selama
ini; apakah tujuan tersebut sudah realistik atau nggak. Dengan menerapkan
tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan kamu dalam mencapai tujuan
tersebut. Dengan demikian kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil
langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah
terjadinya risiko yang tidak diinginkan.
Ketujuh , bersyukur dan tawakal. Wajib deh buat kita
semua untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Kita kadang sulit menghadapi hidup
ini, tapi dengan banyak bersyukur, pikiran dan perasaan kita jadi lebih tenang
menghadapinya.
Moga beberapa tips yang berhasil saya ramu dari
berbagai pendapat ini bisa bikin kamu tambah pede en tentunya tetep cool ya.
Islam
bikin kita pede
Ada beberapa alasan yang sebenarnya bisa bikin kita
pede dengan jadi muslim. Islam, agama kita, memiliki banyak kelebihan yang bisa
dibanggakan. Dan tentunya bisa bikin pede dong. Jadi bener ya, kalo kita kenal
dengan agama kita sendiri, dan tahu apa aja kelebihan-nya, insya Allah bikin
pede.
Pertama , Islam mengajarkan bahwa tuhan kita adalah
Allah. Maha segalanya. Tuhan yang lain mah lewaat deh. Firman Allah Swt.:
“Katakanlah:
“Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia”. (QS al-Ikhlas [112]: 1-4)
Insya Allah ini juga bisa bikin kita pede. Kepada
siapa lagi coba kita akan menyembah kecuali kepada Allah? Betul?
Kedua , Islam juga punya al-Quran. Ini benar-benar
the amazing book . Pedoman hidup kita dari masalah yang kecil ampe yang besar.
Mulai soal bersuci sampe pemerintahan dan negara. Wuih, mana ada kitab lain
yang bisa begitu? Wah bener-bener bikin pede dan membanggakan banget.
Sampe-sampe W.E. Hocking berkomen-tar, “Oleh karena
itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak
prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat
dikatakan, bahwa hingga pertengahan abad ke tigabelas, Islam-lah pembawa
segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.” (The Spirit of
World Politics, 1932, hlm. 461 )
Ketiga, kita punya nabi yang dikagumi orang sejagat.
Rasulullah saw. diakui oleh kawan dan lawannya. Penulis buku Seratus Tokoh
Paling Berpengaruh di Dunia , Michael Hart, menyebutkan, “Dia (Muhammad saw.)
adalah orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan manusia lebih
dari Newton dan Yesus (Nabi Isa) atau siapapun di dunia ini.”
Oke deh, paling nggak itu beberapa alasan kenapa kita
kudu pede jadi remaja muslim. Yuk, kita sama-sama membangun rasa percaya diri
dan mempertahankannya.Kita bisa mencoba mulai dari sekarang. Nggak perlu nunggu
lama lagi. Apalagi, kita sebagai remaja muslim dan juga pengemban dakwah. Kalo
sampe nggak pede, aduh, malu atuh! [solihin]
Artikel DUDUNG.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Follow mas bro & mbak sist