Virus merupakan mikroorganisme
yang berukuran submikroskopik yang terdiri dari asam inti, RNA atau DNA yang
diselubungi oleh selubung protein. Virus tidak dapat memebelah dan tidak
membentuk alat-alat reproduksi seperti spora dan sebangsanya, tetapi bertambah
banyak dengan mempengaruhi sel inang untuk membentuk banyak zarah virus baru
oleh karena itu virus hanya dapat memperbanyak diri di dalam sel-sel yang
hidup.
Jika tumbuhan sudah terinveksi oleh virus tertentu akan
mempengaruhi metabolisme sel tumbuhan. Pada umumnya virus menyebabkan
berkurangnya fotosintesisi karena berkurangnya klorofil tiap daun atau
berkurangnya efisiensi klorofil biasanya virus menyebabkan berkurangnya
subtansi pengatur pertumbuhan.
Semua virus adalah fatogen luka. Virus banyak
disebarkan oleh vektor termasuk serangga, tungau, nematoda, dan jamur. Diantara
vektor-vektor serangga ini ada yang mempunyai alat mulut menggigit yang menularkan
virus karena rahangnya, terkontaminasi virus, tetapi yang lebih banyak adalah
serangga yang menghisap. Vektor ini menghisap tumbuhan sakit bersama denga
virusnya dan menginokolasikannya ketumbuhan sehat yang dhisapnya kemudian.
Selain ditlarkan melalui vektor, virus juga dapat
ditularkan secara mekanis yang bisa ditularkan oleh manusia sendiri, atau
melalui gesekan-gesekan pada tanaman yang sakit dan tanaman sehat.
Gejala-gejala yang ditimbulkan dari infeksi virus ini
berbeda-beda. Secara kasat mata dapat dilihat pada fisik tanaman yang terserang
virus. Menurut
Pracaya : 2009 dalam bukunya, gejala-gejala yang ditimbulkan virus dibagi
menjadi tiga tipe penyakit antara lain:
1.
Klorosis
Pembuluh tulang daun menjadi jelas (menguning) atau daun
belang-belang setempat atau mosaik. Jaringan yang dekat pembuluh lebih pucat
warnanya.
2.
Nekrosis
Ada bercak-bercakcoklat mati atau garis coklat mati. Dalam keadaan serangan
berat, seluruh atau sebagian dari organ tanaman bisa mati.
3.
Kerdil
Bentuk tubuh tidak normal. Sebagian atau seluruh tubuh
tanaman menggeliat.
Strain yang berbeda dari satu jenis virus bisa juga
menimbulkan bermacam-macam gejala pada kultivar tanaman yang berbeda. Suatu
virus mungkin juga menyebabkan gejala yang berbeda-beda pada kultivar tanaman
yang sama atau virus yang tidak ada hubungannya sama sekali mungkin menyebabkan
gejala yang hampir menyerupai dalam suatu tanaman inang. Oleh karena itu, identifikasi tanaman
harus benar-benar secara teliti. Hal-hal yang diteliti, di antaranya morfologi
partikel penularan, tanaman inang, reaksi spesies terhadap infeksi, sifat
biofisika, serologi, dan sifat partikel virus yang murni.
Penyakit
penyebab virus:
- CVPD
- Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri.Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang.
- Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.
- Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yang baik.
- Tristeza
- Penyebab: virus Citrus tristeza dengan vektor Toxoptera. Bagian yang diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen.
- Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.
- Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yang terserang, kemudian kendalikan vektor dengan insektisida Supracide atau Cascade.
- Woody gall (Vein Enation)
- Penyebab: virus Citrus Vein
Enation dengan vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yang
diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour
Orange. - Gejala: Tonjolan tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan daun.
- Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Follow mas bro & mbak sist