Sampai
detik ini penyakit kanker menjadi ancaman, belum ada obat untuk menghentikan
perkembangan sel kanker. Alangkah baiknya kita mencegah sebelum kanker
menjangkiti tubuh kita. Berikut akan dijabarkan beberapa terapi herbal
sederhana yang dapat kita lakukan secara mandiri untuk mencegah kanker
menjangkiti tubuh kita.
Kanker
akan muncul bila DNA sel normal mengalami kerusakan sehingga menyebabkan mutasi
genetik. Kalau ini tidak segera ditangani, perbanyakan sel yang DNA yang rusak
tersebut potensial menghasilkan sel kanker.
Dua
hal yang dapat merusak DNA sel normal adalah radikal bebas dan karsinogen.
Radikal bebas dapat dihasilkan lewat metabolisme tubuh atau dari lingkungan di
sekeliling kita (gas buangan pabrik dan kendaraan, asap rokok, zat-zat kimia
seperti insektisida, zat kimia atau bahan aditif dalam makanan). Radikal bebas
dapat diikat dan dinetralkan oleh beberapa senyawa, vitamin dan mineral yang
bersifat antioksidan.
Senyawa
yang dapat menetralkan radikal bebas adalah polifenol (teh hijau), likofen(tomat),
beta-karotin (wortel), serta beberapa senyawa lain dalam sayuran atau
buah. Khusus mengenai likofen dalam tomat, senyawa ini terikat kuat
dengan serat buah tersebut. Untuk membebaskannya, tomat harus dimasak dahulu
dengan sedikit minyak.
Penelitian
Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan, orang
yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu akan turun
risikonya terkena kanker prostat sampai hampir separuhnya. Vitamin C, E, dan
selenium yang banyak terdapat dalam buah, sayuran, kecambah, serta biji-bijian
juga merupakan antioksidan yang menetralkan radikal bebas.
Penyebab
kedua adalah zat karsinogen dalam makanan. Zat ini sebenarnya berasal dari
prokarsinogen yang oleh enzim fase I dalam hati diubah menjadi karsinogen.
Sementara itu, enzim fase II akan membuang residu produk enzim fase I, sehingga
dapat menghambat pembentukan sel kanker. Jika enzim fase I bisa disebut enzim
yang jahat, maka enzim fase II merupakan enzim yang baik.
Enzim
fase I ternyata dapat dihambat oleh senyawa alil sulfida dalam bawang
putih sehingga perubahan prokarsinogen menjadi karsinogen bisa dikurangi. Salah
satu contoh karsinogen yang terkenal adalah senyawa nitrosamin yang
dihasilkan pembakaran daging/ikan (misal sate hangus) dan minyak jelantah yang sudah
berkali-kali dipakai. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang menghambat
pembentukan nitrosamin dalam saluran cerna.
Sedangkan
produksi enzim fase II dapat ditingkatkan oleh sulforafan yang banyak
dijumpai dalam brokoli, kembang kol, dan sawi. Karena itu, menu sayuran yang
terdiri atas brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat, dan ikan ditumis
sedikit minyak dan bawang putih merupakan salah satu menu pilihan yang kaya
akan unsur antioksidan.
Cara
pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen,
misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan
tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat
badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan
dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes
penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker
sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker
ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh,
biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Beberapa
hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker adalah
:
Mengelola stress
Menyadari adanya stress
Dukungan moral pada pasien kanker
Tetap aktif dan bergembira
Berempati (mamahami beratnya beban mental
yang dialami penderita untuk mendukung pemulihan kanker)
Optimis dalam menjalankan hidup
Buanglah dendam dan kebencian
Terapi doa (mendekatkan diri kapada Tuhan
sumber : www.cancerhelps.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Follow mas bro & mbak sist